Mahasiswa Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) kembali menggelar kuliah tamu di ruangan GX 304a, belum lama ini. Kuliah tamu yang menjadi bagian dari Mata Kuliah Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) Tanaman Perkebunan dan Energi ini diampu oleh Dr. Yoga Aji Handoko, S.Si., M.Si., dan diikuti oleh puluhan mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut.

Dua mahasiswa doktoral Czech University of Life Sciences (CULS) dihadirkan sebagai pembicara dalam kuliah tamu ini. Kedua pembicara tersebut yakni Kateřina Vihanová dan Lucie Dostalíková. 


Kateřina mengupas tuntas tentang Chemical Composition and Antimicrobial Activity of Spice Essential Oils and Supercritical Carbon Dioxide Extracts against Food Pathogens in Liquid and Vapor Phase. Sementara itu, Lucie menjelaskan materi mengenai Phenotypic and metabolomic Characterization of Quinoa (Chenopodium quinoa Willd.): Identification of Superior.

Dalam paparannya, Kateřina menjelaskan materi ini menjadi bagian dari penelitian Disertasinya. Ia juga membagikan pengalamannya dalam mengisolasi beberapa senyawa aktif dari minyak esensial dan menguji kemampuan senyawanya dalam melawan mikroba patogen.

 Tanaman herbal

Sementara itu, Lucie tertarik melakukan penelitian di bidang Etnobotani dalam studi doktoralnya. Ia menyampaikan bahwa Quinoa sebagai tanaman herbal memiliki potensi dalam bidang nutraseutikal.

Quinoa memiliki nilai gizi yang tinggi, baru-baru ini digunakan sebagai makanan fungsional baru karena mengandung omega-6 dan vitamin E,” bebernya.  

Dalam kesempatan tersebut Dr. Yoga Aji Handoko juga mengupas tuntas tentang Indonesia as The World's Essential Oil Barn. Indonesia negara yang dianugerahi kekayaan, lanjutnya baik di darat maupun di perairan.

Menurutnya, keanekaragaman tumbuhan menjadi salah satu kekayaan Indonesia yang menghasilkan minyak esensial. Tumbuhan tersebut antara lain cendana, cengkih, kantil, nilam, kayu putih dan pala.

Ditambahkannya, minyak esensial tersebut merupakan produk ekspor yang dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industri pangan, farmasi, dan kosmetik.

“Namun demikian, proses pengolahannya masih dilakukan tradisional, sehingga kualitas minyak yang dihasilkan belum murni dan belum menghasilkan nilai ekonomis yang maksimal. Hal ini menjadi tantangan bagi kita,” paparnya saat mengawali kuliah tamu ini. (Yoga_Wiw_Timpro/foto:pribadi)

Salam Hangat dan Semangat FPB!

Salam Satu Hati UKSW!